Rabu, 31 Desember 2014

Rangkaian Acara Tradisi Penyambutan,Upacara Penutupan Masa Orientasi dan Pembukaan Latorlan

Kedatangan warga baru merupakan suatu hal yang ditunggu, terutama bagi Taja yang paling Junior. Bagi satuan Yonarhanudse 11/BS kedatangan warga baru ini sudah direncanakan dari awal untuk dapat mengisi kekurangan personel yang tentunya akan menambah kemantapan satuan, sehingga perkuatan anggota ini akan menambah kinerja maupun dinamika satuan.

Dalam pembinaan satuan, khususnya pembinaan personal, perpindahan maupun penambahan personal adalah suatu dinamika yang sudah direncanakan sebelumnya. Peremajaan anggota terutama Tamtama, Bintara maupun Perwira baru akan menambah gairah satuan.


Untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya satuan harus diawaki oleh anggota-anggota yang memiliki semangat tinggi dan kebanggaan satuan.


Salah satu cara menumbuhkan rasa bangga tersebut adalah dengan menjalani serangkaian tradisi yang luhur menjunjung tinggi nilai nilai perjuangan 45.


"Bangkitlah wahai tunas-tunas baru Arhanud tunjukkan semangatmu dan prestasi, hindari Dan jangan sekali-kali melakukan pelanggaran.


Jagalah amanah dan kepercayaan yang kami berikan kepadamu. Satuan ini adalah titik awal pengabdianmu kepada nusa dan bangsa Indonesia ini.

Dari satuan inilah kamu berlatih, belajar,mengasah kemampuan untuk menjadi seorang prajurit sejati."

Itulah beberapa hal yang dipesankan oleh Komandan Batalyonarhanudse 11/BS pada saat penyambutan di gerbang kesatrian Yonarhanudse 11/BS.

Batalyonarhanudse 11/BS memiliki berbagai tradisi satuan yang memiliki jutaan makna yang luhur. Tradisi ini dibentuk dan diturunkan senior- senior untuk menumbuhkan rasa memiliki, kekompakan, kebanggaan dan semangat yang tinggi.


Dalam penyambutan di gerbang Komandan para perwira dan perwakilan anggota menuangkan seteguk air kelapa dari wadah kelongsong meriam yang melambangkan bahwa prajurit baru sangat perlu diisi dengan pengetahuan Arhanud. Selanjutnya penyiraman air bunga melambangkan pencucian dari pikiran Kotor.


Dalam perjalanan menuju lapangan upacara para Taja Baru ini di mandikan lagi di sumur Taubat sambil mengucapkan ikrar bahwa mereka tidak akan masuk di sumur Taubat lagi. Hal ini mengandung makna. Bahwa mereka harus memiliki motivasi until berprestasi dan menghindari pelanggaran.

Rangkaian tradisi ini dilanjutkan dengan Upacara Penutupan Latorlan senior satu klik Taja Baru, Penutupan masa orientasi dan pembukaan Latorlan Taja Baru.



Selesailah masa orientasi Taja Baru, kakak asuh dan seluruh senior siap membimbing mereka dengan penuh rasa saling asih, asah dan asuh.

Selasa, 30 Desember 2014

Upacara Pembukaan Masa Orientasi Taja Baru

Penambahan personel di satuan satuan oleh prajurit yang baru saja keluar dari pendidikan adalah suatu hal yang rutin disamping itu juga menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Seiring dengan siklus personil para Prajurit baru ini harus segera menyesuaikan dengan lingkungannya agar dapat beradaptasi dan melaksanakan kegiatan secara maksimal, bersama-sama dengan seniornya. Hal ini juga disampaikan pada hari Senin pagi tanggal 29 Desember 2014 pukul 08.00 saat Upacara Pembukaan Masa Orientasi Tamtama Remaja Baru oleh Inspektur Upacara Komandan Batalyon Arhanudse 11/BS Mayor Arh Bambang Sukisworo.

Para Prajurit baru ini akan mengawali masa pengabdian sebagai prajurit TNI AD khususnya Korps Arhanud dan perlu untuk segera mengenal satuannya secara detail sehingga akan tumbuh rasa memiliki dan cepat menyesuaikan di lapangan . Kepada para senior yang bertanggungjawab dalam membimbing dan mengarahkan supaya juga harus peduli dan mengutamakan faktor keamanan. Masa orientasi juga bukan merupakan ajang penyiksaan maupun pembalasan dendam. Pola pembinaan dan pengasuhan diterapkan secara berjenjang mengikuti senioritas.


Tanggung jawab terhadap pembinaan dipegang langsung oleh senior satu klik diatasnya, dan kewajiban bagi senior yang lain untuk mengawasi dan mengarahkan, sehingga akan terbentuk pola pengasuhan yang peduli, bertanggung jawab yang saling asah, asih dan asuh.


Masa orientasi ini akan diikuti oleh 10 Tamtama Remaja baru dengan didampingi langsung pembinanya dibawah pimpinan Letda Sobana. Dalam masa 3 hari para prajurit baru tersebut akan dibimbing secara terbatas untuk mengenal lingkungan Batalyon, maupun Baterai Baterai.


Pada hari pertama orientasi diadakan di lingkungan Komplek asrama Binjai dengan sasaran Mayon, Kantor-kantor Staf, Baterai Markas dan Baterai Q. Dengan langkah dan kompak suara nyanyian yang keras, mereka akan melaksanakan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga  para warga Batalyon dan keluarga pun akan ikut merasakan kehadiran Tamtama Remaja Baru tersebut. 


 Pada hari kedua mereka akan berangkat ke Baterai Meriam P Titi Kuning dengan menggunakan kendaraan, dan melaksanakan orientasi di lingkungan  Raimer P Titi Kuning selama setengah hari dilanjutkan pergeseran ke Raimer R Tanjung Selamet.


Pada hari ketiga setelah berbivak di Raimer R, mereka akan kembali ke Binjai berhenti di Km 15, melaksanakan lari jalanan kurang lebih 5 km dan melaksanakan tradisi penyambutan warga baru.


Selamat datang di Kota Binjai para tunas-tunas muda Arhanud, negara dan bangsa telah menanti dharma bhaktimu. Salam "Wira Bhuana Yudha".



Senin, 29 Desember 2014

SOSIALISASI BELA DIRI MILITER YONG MOO DO KEPADA MASYARAKAT

 



Kepercayaan diri dan semangat membara, itulah yang terpancar dari wajah para anggota Yonarhanudse 11/BS yang pagi ini melaksanakan sosialisasi Bela Diri Yong Moo Do. Tim yang dipimpin oleh Serda Dedy Haryanto pagi itu telah berhasil merebut simpati khalayak ramai. Dengan suara merdunya Serda Dedi menerangkan seperti apakah olahraga Bela Diri Yongmoo Do ini.




Diprakarsai oleh Danyonarhanudse 11/BS Mayor Arh Bambang Sukisworo, Tim melaksanakan sosialisasi latihan Bela Diri Militer Yong Moo Do kepada warga Kota Binjai, tepatnya di halaman depan Masjid MTQ Binjai Timur. Sosialisasi ini semula hanya ditujukan kepada sekolah binaan Yonarhanudse 11/BS yaitu SMK 2 Binjai akan tetapi warga setempat berdatangan ikut menyaksikan kurang lebih sejumlah 250 orang, untuk mengenalkan secara lebih dekat kegiatan Bela Diri Militer Yong Moo Do . Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut,  adik- adik dari SMK 2 Binjai maupun warga yang berminat tersadar untuk bergabung dalam rangka meningkatkan kemampuan bela dirinya sehingga menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan dari dalam diri masing- masing. Adapun materi sosialisasi, yaitu sebagai berikut:



1. Sejarah/latar belakang terbentuknya Bela Diri Yong Moo Do yang diterangkan oleh Serda Dedi secara gamblang. Diterangkan juga bahwa latihan bela diri Yong Moo Do ini merupakan gabungan dari berbagai macam dasar bela diri dengan dikombinasikan spesialis dari gerakan-gerakan Taekwondo, Hapkido, Kumdo, Judo, Gulat dan Jujitzu, sehingga tercipta suatu sistem bela diri yang sangat efektif dan efisien yang dilakukan dengan berbagai variasi, tendangan, pukulan, bantingan, kuncian, teknik jatuhan dan lemparan, bela diri Yong Moo Do ini akan menjadikan bela diri yang berkarakter mematahkan dan mematikan. Dengan memiliki kemampuan bela diri ini bukan untuk bergaya atau berkelahi yang tidak jelas, tetapi akan membentengi kita dan memberikan rasa aman dari gangguan orang yang punya niat jahat pada diri kita. Sejalan dengan falsafah militer yang menjunjung sportifitas dan patriotisme, beladiri tangan kosong ini telah menjadi seni beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008. Dan sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012 ini.


Pengenalan dan sejarah Yong Moo Do
2.  Gerakan Dasar.
Gerakan Dasar
3.  Gerakan pukulan, tendangan dan jatuhan
 
Gerakan Jatuhan

4.  Gerakan berpasangan.
Gerakan Berpasangan

5.  Teknik kuncian dan bantingan.
 
Teknik Kuncian

 
Gerakan Kuncian


Teknik Kuncian

6.  Gerakan kuncian, bantingan dan jatuhan. 
Gerakan Jatuhan
Gerakan Jatuhan



Selain itu beladiri Yong Moo Do juga memiliki rangkaian gerakan yang tersusun sistematis   ( seperti "kata" dalam Karate ) yaitu Gibon. Untuk dapat menyaksikannya berikut ini kami tampilkan beberapa gerakan indah tersebut.



                                                                                                                                  

Serda Moh. Iqbal.....


Sabtu, 27 Desember 2014


PROSES HUKUM TERHADAP PERSONEL TNI AD 
YANG MELAKUKAN PELANGGARAN


PENYELESAIAN  PELANGGARAN PRAJURIT TNI AD DAPAT DITEMPUH MELALUI TIGA JALUR :

1.    Hukuman Disiplin.
2.    Hukuman Administrasi Militer.
3.    Hukuman Pidana.




a.  Hukuman Disiplin.  Penjatuhan hukuman disiplin melalui sidang disiplin dapat berupa :
           1)  Teguran.
           2)  Penahanan ringan (14 hari).
           3)  Penahanan berat (21 hari).
     -  Jenis hukuman disiplin berupa penahanan dapat diperberat dengan 
     penambahan waktu paling lama 7 hari.
     -  Hal-hal khusus pemberat hukuman disiplin yaitu :
           1)  Negara dalam keadaan darurat.
           2)  Dalam kegiatan operasi militer.
           3)  Dalam suatu kesatuan yang disiagakan.
           4)  Prajurit yang telah dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 2 kali                         dalam tenggang waktu 6 bulan.
  
    -  Prajurit yang melanggar disiplin lebih dari 3 kali dalam pangkat yang             sama atau dipandang tidak patut lagi dipertahankan sebagai prajurit              dapat diajukan PDTH (Pemberhentian Dengan Tidak Hormat).
     -  Penjatuhan hukuman disiplin tidak menghapus tuntutan pidana atau 
     gugatan perkara perdata (Pasal 54A SKEP Panglima TNI Nomor       
     KEP/22/VIII/2005 Tanggal 10 Agustus 2005).

b.  Hukuman Administrasi Militer.
     1.   Schorsing (PERKASAD NO. PERKASAD/96/XII/2008)
          Alasan pemberian Schorsing :
              a. Dipandang perlu untuk kepentingan kedinasan dan disiplin                             karena diduga dapat merugikan TNI.
               b. Berada dalam tahanan Yustisial.
               c. Sedang menjalani Pidana penjara/kurungan serendah-rendahnya
               1 bulan berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan                     hukum tetap.
               d. Tidak hadir berturut-turut di kesatuan tanpa izin yang sah lebih 
               dari 30 hari .
               
          Pembatalan Schorsing :
               a. Berdasarkan pendapat Ankum dinyatakan tidak bersalah yang  
               dituangkan dalam berita acara.
               b. Berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum  
               tetap dibebaskan dari segala dakwaan/tuntutan hukum.

          Pencabutan Schorsing :
               a. Dinyatakan bersalah melakukan hal-hal  yang merugikan TNI    
               dan  sudah dijatuhi hukuman disiplin.
               b. Telah selesai menjalani pidana penjara/kurungan.        

          Hak-hak yang diberikan selama menjalani Schorsing :
               a. Semua rawatan kedinasan bagi yang telah dijatuhi hukuman  
               disiplin/penahanan Yustisial.
               b. 75 % penghasilan dari gaji prajurit bagi yang telah dipidana  
               penjara/kurungan.
               c. Berlaku pada bulan berikutnya setelah dijatuhkan Skep 
               Schrorsing.

           Hak-hak yang tidak diberikan selama menjalani Schorsing :
               a. Tunjangan jabatan.                   
               b. UKP/pelaksanaan kenaikan pangkat.
               c. Usul untuk mengikuti pendidikan/pelaksanaan pendidikan.
               d. Usul mutasi untuk promosi jabatan.
               e. Usul mutasi pindah satuan.
               -  Hak-hak yang tidak diberikan tersebut berlaku bulan berikutnya 
               setelah ditetapkan Keputusan Schorsing.

    2.   PDTH/Pemberhentian Dengan Tidak Hormat  
          (NO.PERKASAD/84/XII/2008)
          Alasan PDTH :
              a. Menganut ideologi, pandangan/ajaran yang bertentangan dengan               Pancasila.
              b. Melaksanakan tindakan yang membahayakan keamanan, 
              keselamatan bangsa dan negara.
              c. Diketahui dikemudian hari bahwa untuk dapat menjadi prajurit, 
              yang bersangkutan dengan sengaja memberikan keterangan palsu,  
              tidak benar/tidak lengkap.
              d. Mempunyai tabiat yang nyata-nyata merugikan disiplin 
              keprajuritan.
              e. Bunuh diri dengan maksud menghindari penyelidikan, 
              tuntutan/menghindari tugas yang dibebankan kepadanya.
              f.  Meninggal dalam melaksanakan tindak pidana/sebagai akibat 
              dari tindakan kejahatan yang dilakukannya.
              g. Hidup bersama dengan wanita/pria tanpa dasar perkawinan yang 
              sah dan sudah ditegur atau diperingatkan atasannya/pejabat
              agama tetapi tetap mempertahankan status hidup bersama tanpa 
              dasar perkawinan yg sah.
              h. Homoseksual/Lesbian.
              i.  Melakukan pelanggaran asusila dengan keluarga besar TNI (KBT).
              j.  Desersi lebih dari 3 bulan dan tidak ditemukan lagi.

         Wewenang PDTH :
              a. Kolonel keatas            : Presiden RI
              b. Letda s.d. Letkol         : Panglima TNI
              c. Peltu kebawah             : Kasad
              d. Prajurit  siswa (Pa)      : Panglima TNI
              e. Prajurit  siswa (Ba/Ta) : Kasad atau Pejabat yang ditunjuk

    3.  DKP/Dewan Kehormatan Perwira (SKEP KASAD NO. 
          SKEP/455/XI/2006)
                 DKP untuk memberikan saran/pendapat sebagai  pertimbangan  
         Panglima TNI dan Kasad dalam PDTH seorang Perwira. Pelanggaran  
         yang dapat diselesaikan melalui sidang DKP yaitu :
                a. Menganut ideologi, pandangan/ajaran yang bertentangan 
                dengan Pancasila.
                b. Melaksanakan tindakan yang membah keamanan/keselamatan
                bangsa dan negara.
                c. Dikenakan pidana lebih dari  3 bulan dan tidak dapat lagi 
                dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan.
                d. Diketahui dikemudian hari bahwa untuk dapat menjadi prajurit, 
                yg bersangkutan memberikan keterangan palsu, tidak benar/tidak 
                lengkap.
                e. Mempunyai tabiat yang nyata-nyata merugikan disiplin 
                keprajuritan.
                f. Melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara minimal 
                12 tahun/lebih/pidana mati .
                g. Desersi lebih dari 3 bulan dan tidak ditemukan lagi.
                h. Hidup brsama dengan wanita/pria tanpa dasar perkawinan yang 
                sah dan sudah ditegur atau diperingatkan atasannya/pejabat 
                agama tetapi tetap mempertahankan status hidup bersama tanpa 
                dasar perkawinan yang sah.
                    i.  Homoseksual/Lesbian.
                    j.  Melakukan pelanggaran asusila dengan Keluarga Besar TNI  
                 (KBT).

c. Hukuman Pidana (Melalui Peradilan Militer).
    1. Setiap  perkara pidana harus diselesaikan melalui pengadilan yang 
    berwenang.
    2. Penangkapan dan penahanan sementara adalah wewenang Ankum,  
    secara teknis dilaksanakan  oleh Polisi Militer dan Oditur Militer.
    3. Tersangka/terdakwa berhak mendapatkan bantuan penasehat hukum 
    pada setiap tahap pemeriksaan perkara pidana.


PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA


    Tahap penyidikan :
          a. Penangkapan dan penahanan bagi anggota yang disangka/diduga  
          melakukan tindak pidana atas perintah Ankum.
          b. Penyidik TNI adalah Ankum, PM dan Otmil yang secara fungsional 
          dilakukan oleh PM.
          c. Dalam hal tertangkap tangan pada kesempatan pertama diserahkan 
          kepada penyidik dan dilaporkan kepada Ankumnya 1 x 24 jam dan 
          diluar kota 2 x 24 jam serta  apabila ditahan PM agar meminta Ankum
          untuk mengeluarkan surat penahanan paling lama 20 hari.
         d. Apabila masih diperlukan perpanjangan penahanan guna kepentingan          penyidikan dapat mengusulkan kepada Papera setiap 30 hari dan paling          lama 180 hari serta apabila belum dilimpahkan ke pengadilan tersangka           harus dkeluarkan dari tahanan demi hukum.
          e. Pemanggilan tersangka dan saksi dilakukan oleh Ankum tersangka.
          f. Dalam hal tersangka disangka melakukan tindak pidana yang 
          diancam pidana 15 tahun atau lebih, Papera wajib menunjuk
          penasehat hukum bagi tersangka.

     Tahap Penuntutan :
          a. Papera wajib mengeluarkan Keppera setelah mendengar saran  
          pendapat hukum dari Otmil dan Kakumdam.
          b. Keputusan Papera berupa :
              1)  Keputusan Penyerahan Perkara (Keppera).
              2)  Keputusan penyelesaian menurut hukum disiplin prajurit.
              3)  Keputusan Tupra demi kepentingan hukum, umum atau Militer.

     Tahap Pemeriksaan Sidang :

          a.  Berdasarkan Keppera, Otmil melimpahkan perkara ke pengadilan 
          militer.
          b.  Ankum wajib memerintahkan anggotanya baik terdakwa/saksi  
          untuk menghadiri panggilan sidang dari Otmil.
          c.  Dalam hal terdakwa/saksi berhalangan karena tugas operasi maka 
          Ankum memberitahukan ke Otmil secara tertulis.
          d.  Dalam perkara desersi yang terdakwanya tidak ada, Ankum harus  
          menjawab surat panggilan Otmil bahwa terdakwa belum kembali ke 
          kesatuan dan setelah 3 kali Otmil melakukan pemanggilan dan  
          dijawab Ankum maka perkaranya baru dapat diputuskan oleh  
          pengadilan militer secara Inabsensia.
          e.  Terhadap putusan pengadilan, terdakwa berhak mengajukan upaya 
          hukum Banding, Kasasi atau Peninjauan Kembali (PK) melalui 
          pengadilan tingkat pertama.

     Tahap Eksekusi :
          a.  Putusan bersyarat,  Ankum wajib mengawasi terpidana dan setelah 
        selesai masa hukuman percobaannya maka Ankum melaporkan kepada           eksekutor (Oditur Militer) hasil dari pengawasannya.
          b.  Dalam hal penjatuhan pidana penjara pelaksanaan pidananya di 
          Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lembaga Masmil)
          c.  Terpidana dijatuhi pidana tambahan PDTH dan telah BHT, maka 
          Ankum wajib mengusulkan PDTH kepada pejabat yang berwenang dan 
          terpidana ditahan di Lembaga Masmil.
          d.  Disamping penerapan hukum diatas, bagi setiap prajurit TNI AD  
          yang melakukan pelanggaran hukum harus ditindaklanjuti dengan 
          sanksi administrasi sesuai dengan tingkat kesalahan dan golongan 
          sanksi (Perkasad /1/II/2009 tanggal 5 Februari 2009) :
               1. Untuk Perwira dikenakan sanksi berupa:
                      1)  Penundaan pendidikan.
                      2)  Penundaan jabatan/pangkat (alternatif).
               2. Untuk Bintara/Tamtama dikenakan sanksi berupa:
                      1)  Penundaan pendidikan.
                      2)  Penundaan pangkat.

(Lettu Arh Pujo Andriana, SH)






Minggu, 21 Desember 2014

Tim Rabbana Yon Arhanudse 11/BS

        Pembinaan mental di bidang rohani sangat penting dilakukan untuk para prajurit. Dengan adanya pembinaan mental terutama di bidang rohani maka karakter dan sifat prajurit yang ada akan semakin baik dimana hal tersebut akan medukung tugas yang harus dilaksanakan oleh para prajurit.

      Dalam pembinaan mental di bidang rohani, banyak cara yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas rohani para prajurit. Salah satu cara yang ada di Batalyon Arhanudse 11/BS adalah membentuk tim rebana, dimana rebana adalah salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan cara menyiarkan ajaran agama dengan melantunkan lagu.

Tim Rebana Batalyon Arhanudse 11/BS
         Batalyon  Arhanudse 11/BS memiliki Tim Rebana yang terdiri dari 10 orang  di dalamnya. Terdiri dari vocalis, kelompok Bass, kelompok gendang dan kelompok  kecrekan. Tim Rebana merupakan kelompok musik islami yang berada di Batalyon  Arhanudse 11/BS. Tim Rebana tampil pada acara keagamaan seperti mengisi acara buka puasa bersama anak yatim dan pejabat kodam ataupun acara keagamaan lainnya. Selain itu Tim Rebana juga tampil pada acara kunjungan-kunjungan para pejabat kodam maupun kunjungan dari komando atas lainnya.


Penampilan Tim Rebana di acara Safari Ramadhan
       Tim Rebana ini berada dibawah BKM Baitul makmur yang diketuai oleh Kapten Arh Marno yang menjabat sebagai Komandan Baterai Markas. Kegiatan latihannya diatur seminggu dua kali latihan, yakni pada hari selasa dan jumat. Pelaksanaan latihan dilaksanakan setelah selesai solat isa atau sekitar pukul 20.00 sampai dengan pukul 22.00. Para anggota Tim Rebana seluruhnya berasal dari anggota Batalyon Arhanudse 11/BS  dengan sistem kaderisasi, sehingga selalu ada penerus yang dapat memainkan alat rebana ini. Dengan sistem kaderisasi, maka kita tidak perlu khawatir apabila ada salah satu anggota tim rabbana yang sakit dan tidak bisa tampil dalam salah satu acara, karena kami sudah melakukan kaderisasi anggota tim rebana. (Addhie)



Penampilan Tim Rebana di acara Safari Ramadhan


By : POKSAI 2



PERAYAAN NATAL 2014 DI BATALYON ARHANUDSE 11/BS BERLANGSUNG KHIDMAT

         Perayaan Natal yang dilaksanakan Umat Nasrani Batalyon Arhanudse 11/BS pada hari Sabtu, 20 Desember di Aula Safrizal kemarin berlangsung khidmat. Dengan Tema “JADIKAN PERAYAAN NATAL 2014 SEBAGAI SUMBER MOTIVASI JUANG PRAJURIT TNI-AD DALAM KEBERSAMAAN DENGAN RAKYAT UNTUK MENJAGA KEDAULATAN NKRI” Para jemaat tenggelam dalam nuansa Natal yang dipimpin oleh Pendeta Ibu Betty Sianipar M .Th.  Yang bertindak sebagai Ketua Panitia dalam acara tersebut adalah Lettu Arh Henry Johan Nainggolan, Pasilog Yon Arhanudse 11/BS di bawah Bimbingan Komandan Batalyon, Mayor Arh Bambang Sukisworo B A S, S.I.P.

Teriring  lagu rohani yang dibawakan koor dari Ibu Persit dan cahaya lilin menambah kehangatan acara tersebut. Acara demi acara terus berlangsung, selain itu para jemaat juga dihibur oleh Vocal Group Kaum Bapak dan Vocal Group Anak sehingga makin menambah kehangatan suasana natal. Dalam perayaan Natal kali ini, para jemaat diberitakan isi Firman Tuhan yang  dibawakan oleh Pendeta Ibu Betty Sianipar M .Th dalam Surat Efesus 4:8-10 “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan “ dijelaskan kita semua telah ditarik oleh Bapa dari Gelap kepada Terang, itu suatu hal yang ajaib, itu peristiwa kasih Allah bagi UmatNya, untuk itu kita harus hidup sebagai anak-anak Terang jangan hidup sebagai anak-anak Gelap,  karena terang dan Gelap itu tidak sama, Bagi orang Gelap judi itu melakukan perbuatan tercela itu tidak apa-apa namun tidak demikian bagi anak-anak terang. Para Jemaat sangat diberkati lewat penyampaian Firman Tuhan yang diselingi dengan kesaksian Pdt. Ibu Betty Sianipar M .Th tampak para jemaat begitu antusias dalam mengikuti sepanjang penyampaian Firman Tuhan yang diberitakan.

Suasana Natal 2014  di Aula safrizal

Lagu Rohani oleh Koor Ibu Persit

Vokal Group Kaum Bapak

Acara demi acara terus berlangsung dengan aman dan tertib. Dan acara ditutup dengan Doa dan Berkat yang disampaikan oleh Pdt. Ibu Betty Sianipar M .Th.(Ari Ristanto)


KELUARGA BESAR BATALYON ARHANUDSE 11/BS MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL 2014 DAN TAHUN BARU 2015.