Rabu, 03 Desember 2014

Tradisi Pernikahan Anggota

Menempuh hidup baru dengan mengarungi bahtera rumah tangga adalah impian semua prajurit. Hal ini menjadi kesejahteraan yang sangat berarti bagi seorang prajurit. Bagi prajurit lajang, tentunya akan melihat senior- senior yang telah mendahului menikah, dengan mulai menjajaki pasangan hidupnya. Jangan sampai mereka salah dalam memilih.Dengan proses pengajuan pernikahan yang cukup ketat, prajurit yang akan menikah dengan didampingi calonnya dalam tahap ini mengalami cobaan juga, sampai mereka mendapatkan Surat Menikah yang sudah mendapat persetujuan Danyon. Tentunya semua ada maksudnya, antara lain, memilih pasangan hidup harus selektif daripada menyesal seumur hidup, dengan jalan yang berliku panjang tersebut, merupakan cobaan yang pertama, terlebih lagi dalam suasana yang tertekan pasangan akan lebih kompak dalam menghadapi setiap masalah. Setiap masalah dalam hidup pasti ada jalan penyelesaian.
Setelah proses rumit pengajuan tersebut ada kepuasan bagi pasangan, dan mereka akan mendapatkan penghargaan langsung yang diberikan oleh satuan, berupa Tradisi pernikahan yang sudah turun temurun diwariskan dan diperbaiki senior terdahulu tradisi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :1. Prajurit berhak mendapatkan cuti nikah sesuai kondisi.
 2. Prajurit akan menerima selamat menempuh hidup baru dari angkatannya.
 Bagi Prajurit yang melangsungkan pernikahan di sekitar Medan dan Binjai mendapatkan  keistimewaan :
 1. Mempelai akan diantar menuju rumah mempelai perempuan menggunakan mobil dinas  Komandan/Wadan.
 2. Orang tua prajurit apabila datang dari tempat jauh disiapkan Mess di Asrama.
 3. Perlakuan kepada mempelai adalah seperti perlakuan terhadap Raja dan Ratu semalam.
 4. Acara Tradisi Sangkur Pora yang diawaki oleh leting maupun adik leting prajurit yang  bersangkutan.

Tradisi naik mobil dinas Dan/Wadan yang dihias bagi mempelai.
Tradisi diarak oleh rombongan Baterai mencerminkan ikatan keluarga.


Posisi bersaf melambangkan gerbang yang akan dilewati kedua mempelai.

Sangkur terhunus memagari gerbang melambangkan rintangan hidup yang harus dilalui kedua mempelai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar